Monday, July 07, 2008

Poligami (story from the past)

Poligami di Jaman Perang Salib (1100-1400)

Perang salib adalah masa di mana umat nasrani dan Islam berperang memperebutkan Jerusalem. Di saat ini banyak orang yang meninggal. Mari kita ambil contoh 2 saudagar muda dan 2 janda.

Di Palermo ada orang kaya bernama Roger (beranak 1) dan janda miskin bernama Maria (beranak 2).
Di Siria ada orang kaya bernama Al-Rujari (beranak 1) dan Siti Maryam (beranak 2).

Roger dan Rujari baru saling berperang di Jerusalem dan keduanya pulang ke masing-masing Palermo dan Siria. Kondisi perang ini menyebabkan demografi Palermo dan siria tidak imbang di mana ada 1 pria untuk 12 wanita.

Roger mengabarkan pada Maria bahwa suaminya meninggal.
Rujari mengabarkan pada Maryam hal yang sama.
Agama Roger tidak membolehkan poligami. Agama Rujari membolehkan poligami. Roger dan Rujari melihat di masing-masing kota mereka bahwa janda-janda yang kuat atau memiliki anak yang sudah besar, mampu membuka toko sendiri dan survive tanpa suami. Masalahnya, sebagian janda lagi adalah miskin. Maryam dan Maria beranak 2 masih kecil semua dan miskin. Karena agama di Palermo tidak mengizinkan Roger polgimasi, poligami, Maria rentan dan akhirnya terjerumus prostitusi. Anak-anak Maria dia berikan pada yatim piatu.

Suatu hari Roger bertemu dengan Maria di rumah bordil dan Maria hamil. Tapi Roger tidak bisa mengawininya. Selang berapa lama, Roger yang kaya meninggal meninggalkan warisan 1000 dinar. Berapa anak di Palermo yang beruntung? Jawaban: 1.

Hanya anak kandung Roger yang hidup dengan lancar di masa perang ini mewarisi 1000 dinar.
2 anak kandung Maria terpuruk dalam kemiskinan dan harus struggle untuk hidup.
Anak Maria-Roger hasil bordil juga harus survive seadanya.

Dari sini kita segera melihat kesenjangan sosial di antara 4 orang ini. Bayangkan dalam skala 1 kota. Bayangkan dalam skala 1 regional.

Rujari memutuskan untuk menikahi Maryam – ini dengan restu dari istri pertamanya. Dari pernikahan kedua ini, mereka memiliki 1 anak lagi. Selang berapa lama, Rujari meninggal meninggalkan warisan 1000 dinar. Berapa anak di Siria yang beruntung? Jawaban: 4.

Anak kandung Rujari mendapat sebagian dari 1000 dinar itu.
Anak kandung Maryam juga mendapat bagian meski tidak banyak. Tapi di masa perang yang sulit itu, mendapat warisan lumayan.
Anak silang Rujari-Maryam juga mendapat bagian warisan. Masing-masing memiliki modal untuk hidup dengan merata dan bertetangga.

Apa inti dari kejadian di atas? Intinya adalah bahwa poligami adalah hal yang manusiawi untuk dilakukan hanya dalam kondisi tertentu seperti perang. Ketika perang mulai mengganggu keseimbangan demografi ke level yang parah, di situlah poligami menjadi sesuatu yang lumrah untuk dilakukan. Banyak menfaatnya. Menghindarkan banyak pihak dari prostitusi. Meratakan kesejahteraan umat. Menyelamatkan orang dari jurang kemiskinan. Di masa ini, berpoligami adalah logis.
----------------------
Nyontek postingan A.M, tentang poligami,...

Hmmmm,,.....
Entah si Bapak satu ini, jadi curious bgt, or niat "nyerang pikiran" pro-poligami,...
so far sih, gw pikir masih sah, di Agama juga sah tanpa ada syarat selain "mampu".
Bukanya pengen bgt nikah amape 4 kalee jika mampu, -> satu ajah blon ada yang nyangkut, (plis dey..).
tapi kalau memang "mampu", dan niatnya "ibadah" knapa ngga'.
Mungkin bagus juga kalo ada Poligami school or fit and proper test sebelum ambil action.
Poligami sangat lebih baik dari pada Kawin Kontrak??

Seperti kata Amild, :
"Siapa gonta-ganti pacar belum tentu gonta-ganti bini
( ) Tentu benar
( ) Belum tentu"
, -> Tentu-(belum tentu)-benar,..
wa ka ka ka

No comments: