Thursday, August 14, 2008

Me vs. Cigarette aka R.o.k.o.k


Rokok,..,
Gw mulai kenalan ama yg satu ini sejak kelas 4 SD (kalo di pikir2 sunggup mengenaskan),., pengaruh pergaulan ga sehat sih emang, awalnya ditawarin temen sepermainan (banyakan anak2 putus sekolah), trus lama2 jadi partner kakak (dua thn lebih tua) gw yg emang badung duluan he he he,. mulai dari rokok murahan ampe yg agak mendingan dikit. pas kecil dulu paling suka ama djarum super karena agak2 ada rasa manis gt difilternya trus mulai bli atu2 (batangan) dengan alasan :
1. ga punya banyak duit (jajan ajah tiris apalagi bwt rokok :) )
2. biar ga ketagihan akut
3. ga perlu pusing nyimpan or nyembunyiin dari ibu he he.
Secara uang saku limited bgt, selama liburan harus kerja keras bantuin bapak/nenek panen. Cukup menyenangkan sih sebenarnya, keramaian orang2 panen cengkeh, kopi, coklat (cacao), salak, merica etc. Apalagi, iming2 dari Bapak "get what you take", jadinya kita smua berlomba panen sendiri, kumpulin sendiri, jemur sendiri, timbang sendiri trus nunggu bayaran dari ibu/nenek abis pasar. Karena saat itu gw anak cowok paling kecil, paling lemah, paling males, paling usil, panen gw slalu paling dikit. Slalu bangun siang (gara2 kalo dibangunin pagi paksa, slalu pulang berdarah, smua orang pamali bangunin he he he). sampai di kebun paling ikut manen bentar, lari2 ga jelas trus jahilin orang, habisin bekal trus pulang,... Untung nya biar panen yg gw bawa pulang gak terlalu dikit, slalu dikasihani orang2 (buruh panen) yg menuhin karung gw he he he,...
Tapi ya gt,.. setelah itung2, cukup banyak juga hasil kerja keras itu habis buat "rokok", mulai naek kasta, bli rokok putih merk asing (jumlahnya banyak/bungkus), yg dinikmatin tiap wiken di tempat2 tertentu.
Dengan "merokok", gw blajar bgt waspada, terutama buat mengelabui Ibu, yg kadang melakukan over-all scan kalo kita sampai dirumah, dari bau asap rokok, sisa puntung or bekas sulutan api di baju...,. lama2 kelamaan sih tercium juga.
Kakak gw saat itu selalu jadi bahan omelan, dengan kenakalan dan kemalasannya. pengaruh pergaulan ga sehat sih emang, kita tinggal di kompleks "texas", mayoritas anak2 putus sekolah, sampai dia jadi jarang sekolah juga. sedangkan gw, masih ter-cover dengan prestasi akademik, .....................................,
Walaupun, setelahnya gw tau bahwa kakak gw no2 "macci" (4 tahun lebih tua), juga "merokok" dikit2. Biasanya saat liburan, saat lagi kumpul2 malam hari, kita belajar melinting tembakau asli dan merokok bersama, diajarin oleh sodara nenek yg hebat memilih tembakau--> (tentu saja masih sembunyi2 dari bapak)....
..........\\
...........
Bertahun2 lewat, skarang dirumah gw+utta, tetep merokok, walaupun utta tetep paling akut.
Pernah hampir berhenti saat sma, (skolahnya asrama sih) trus lanjut lagi setelah temen2 brani ngerokok sembunyi2......
Kuliah kembali lancar deh "oksigen". sampai sekarang,........

Jadi temen "break" penghilang sakit kepala or sekedar refreshh 2x sehari di kantor.
temen suka-duka, bahasa pergaulan, banyak bgt temen gw, dari kenalan abis minjem api :p, penghilang nervous, sok keren, temen jatuh cinta, sahabat patah-hati, penghibur putus cinta,,, cukup membantu untuk selalu menegakkan kepala di masa2 "berat" --> (asapnya harus dikeluarin soalnya).
Gw dah menikmati merokok di jalan2 Paris, Brussel, Roma dan Barcelona. dan gw dah buktiin bahwa rokok (pinjem api) adalah bahasa universal. membiarkan orang eropa, amerika, afrika takjub dan iri akan harum dan nikmatinya tembakau Indonesia. he heh he hee

Dan percaya atau tidak,
salah satu misi gw, berjuang nekat sampai menjelang napas terakhir menaklukkan Semeru. Agustus lalu adalah "Sholat subuh dan BERDIRI ANGKUH sambil menikmati sebatang ROKOK" di puncak MAHAMERU.

Mungkin suatu saat gw harus menceraikan "racun" satu ini, mengingat gw pernah punya keluhan jantung pas SMA, tapi belum sekarang.


Buat yg mengkerutkan kening membaca tulisan ini,

Dibawah ini adalah beberapa keuntungan rokok :

1. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.
2. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok… tapi mungkin aja habis membunuh baru merokok ataupun sebelum membunuh merokok dulu
3. Mengurangi resiko kematian: Dalam berita tidak pernah ditemui orang yang meninggal dalam posisi merokok.
4. Berbuat amal kebaikan: Kalau ada orang yang mau pinjam korek api paling tidak sudah siap / tidak mengecewakan orang yang ingin meminjam.
5. Baik untuk basa-basi / keakraban: Kalau ketemu orang misalnya di Halte CSW kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya tawarkan uang kan nggak lucu.
6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan dan perusahaan obat batuk.
7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada post untuk rokok dan resiko baju berlubang kena api rokok.
8. Bisa menambah suasana pedesaan / nature bagi ruangan ber AC dengan asapnya sehingga seolah-olah berkabut.
9. Menghilangkan bau wangi-wangian ruang bagi yang alergi bau parfum.
10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada api, maka sudah siap api.
11. Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena konon katanya merokok bisa menyebabkan impoten.
12. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu tidak mudah, batuk-batuk dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yang lulus).
13. Untuk indikator kesehatan: Biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok. Jadi yang merokok itu pasti orang sehat.
14. Menambah kenikmatan: Sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok!
15. Tanda kalau hari sudah pagi, kita pasti mendengar ayam merokok.
16. Anti maling, waktu perokok batuk berat di malam hari.
17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yang terikat dikursi… Ha ha ha… penderitaan itu pedih jendral…!!!
18. Film Koboy pasti lebih gaya kalau merokok sambil naik kuda…
19. Teman pup yang setia.
20. Bahan inspirasi dan pendukung membuat Tugas Akhir, sehingga seharusnya dicantumkan terima kasih untuk rokok pada kata sambutan…. (Gile kali yeee.)
http://wahyoe.wordpress.com/

Dan gw tetep sepakat dengan bapak TI

~~– Tuhan 9 Senti –~~

Tuhan Sembilan Senti
Oleh Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak
merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-
perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang
tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula
merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

—– dst
=======================================
Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

========================================

Jangan merokok lagi yaa !! kasian anak istri dan calon janin .. :)
Siap, agree,......


1 comment:

febs said...

hahaha..
point 1. menyesatkan tuh. point yg sptnya bikin kebanyakan orang mulai aktif ngerokok (spt siapa ya...) hohohhoh...